SPIRITUALITAS ADVENT

Sesuai tahun gerejawi – Minggu ini, 28 Nopember 2010 –  kita memasuki minggu Advent yang pertama dan diakhiri dengan minggu Advent keempat yang jatuh pada tangal 19 Desember 2010.

Apa sebenarnya yang sedang kita lakukan pada masa Advent? Kata Advent berasal dari kata “Adventus” (Bahasa Latin) yang berarti kedatangan. Istilah ini dulu dipakai dalam kekaisaran Romawi untuk menyambut kedatangan kaisar yang dianggap sebagai dewa. Di dalam perkembangan kemudian kata ini dipakai oleh pengikut-pengikut Kristus untuk menyatakan bahwa bagi mereka bukan kaisar, melainkan Kristus yang adalah Raja dan Tuhan.

Masa Advent adalah masa persiapan sebelum Natal, yakni masa persiapan untuk menghayati makna kedatangan Kristus, sesuai dengan penantian Mesias oleh umat Israel yang terungkap dalam kitab-kitab Perjanjian Lama, juga sehubungan dengan kedatanganNya pada akhir Zaman. Jadi, makna kedatangan Kristus yang diperingati gereja pada masa Advent mempunyai makna ganda. Minggu-minggu Advent tidak hanya menunjuk kepada kedatangan Kristus pada hari Natal tetapi juga sekaligus kedatanganNya yang kedua kali pada akhir jaman.

Kedatangan Yesus yang pertama yang terjadi dalam peristiwa Natal berbeda jauh dengan kedatangan-Nya yang kedua. Kesederhanaan, kehinaan, ketidakberdayaan, ketidakmampuan menjadi benang merah yang amat mewarnai kedatangan-Nya yang pertama. KedatanganNya dalam Natal diliputi kehinaan, lahir dalam situasi yang sulit ketika dunia menolak-Nya sehingga kelahiran-Nya harus terjadi di palungan. Pada kedatangan-Nya yang pertama ini Yesus mendatangi ruang hidup manusia dengan segala kesederhanaan-Nya dan kehinaan-Nya, agar manusia yang arogan, tinggi hati, maunya menang sendiri, merasa benar sendiri, berlumur dosa menjadi luluh dan luruh dalam pelukan Yesus. Ia memanggil setiap manusia yang berbeban berat untuk bersimpuh di hadapan-Nya dan menerima pembebasan serta penyelamatan. Hal tersebut berbeda jauh dengan kedatangan-Nya yang kedua kalinya. Kitab-kitab Perjanjian Baru menggambarkan kedatangan Yesus yang kedua kalinya dalam kemuliaan-Nya. Ia datang dengan segala kemegahan-Nya. Yesus Kristus datang dalam segala kemuliaan-Nya untuk menjadi hakim yang adil bagi manusia dan menjemput manusia memasuki Kerajaan-Nya yang abadi.

Minggu-minggu Advent yang diperingati selama empat minggu harus memampukan kita mendalami kedua aspek kedatangan Kristus tersebut, sehingga sebagai warga gereja kita benar-benar siap untuk memasuki hari raya Natal dengan sebaik-baiknya. Di antara dua kedatangan itulah, yaitu kedatangan pertama dan kedua, kita berkarya, memberi yang terbaik bagi Tuhan dan sesama. Bahkan tema-tema minggu Advent pertama sampai dengan minggu Advent yang keempat: “Menantikan Keselamatan dengan Damai Sejahtera”, “Berharap akan Keadilan”, “Sabar dalam Menantikan Syalom yang Sesungguhnya”, dan “Imanuel: Memantapkan Kita untuk Hidup dan Bersaksi” semakin menegaskan pentingnya kita memperhatikan kedua aspek kedatangan Kristus tersebut dengan serius.

Pentingnya kita berefleksi bagaimana sikap kita dalam menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali semakin diperkuat dengan penggunaan kain mimbar dan lilin warna ungu dalam kebaktian. Warna ungu dalam tradisi gereja melambangkan pertobatan dan penyesalan. Di masa Advent ini kita memang diajak untuk merefleksikan ulang kehidupan kita yang pada akhirnya bermuara pada pertobatan. Bertobat berarti menyesali kesalahan yang telah kita perbuat, memohon pengampunan Tuhan, dan kemudian menata kembali kehidupan agar sesuai dengan kehendak Tuhan.  Oleh sebab itu, ketika kita memasuki minggu-minggu Advent kita patut merenung dan bertanya: Apa yang telah kita persembahkan bagi Allah? Apa yang telah kita lakukan bagi sesama kita sebagai kesaksian hidup kita?

Minggu-minggu Advent merupakan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk mencegah pendangkalan makna pengharapan akan kedatangan Kristus yang kedua kali-Nya. Minggu-minggu Advent kembali mengingatkan kepada kita agar tidak sekedar hidup dalam penantian yang pasif melainkan berada dalam penantian yang aktif. Dengan demikian, tema Natal tahun 2010 ini “Memulihkan Wajah Kehidupan” akan menjiwai seluruh kehidupan kita. Kita akan menempatkan diri dan memainkan peran kita sebagai pembaru kehidupan di mana pun kita berada. Kita amenjadi pembaru kehidupan di tengah keluarga, dalam kehidupan bergereja, dan juga bermasyarakat. Kita menempatkan diri kita sebagai garam dan terang kehidupan di mana pun kita berada.

Selamat memasuki minggu-minggu Advent. Kiranya kita semakin mampu dan dimampukan untuk hidup dalam pertobatan dan menjadi kawan sekerja Allah bagi kehidupan bersama umat manusia. Tuhan memberkati kita semua.

Pdt. Jotje Hanri Karuh

Tentang blessedday4us

bertempat tinggal di Bandung
Pos ini dipublikasikan di Renungan Harian dan tag . Tandai permalink.

Satu Balasan ke SPIRITUALITAS ADVENT

  1. Inggriani laismana berkata:

    Kusongsong bagaimana, ya YESUS datangMU? ENGKAU terang buang, KAU surya hidupku! Kiranya KAU sendiri Penyuluh jalanku, supaya kuyakini tujuan janji MU.

Tinggalkan komentar